Apa Itu Docker? Penjelasan Sederhana dan Cara Kerjanya

Apa Itu Docker?

Pernahkah Kamu mendengar seorang programmer berkata, "Aneh, padahal di laptop saya berjalan dengan baik," saat aplikasi yang dibuatnya gagal berfungsi di komputer lain atau di server? Inilah salah satu masalah paling umum dalam dunia pengembangan perangkat lunak, dan Docker hadir sebagai solusinya.

Secara sederhana, bayangkan Docker seperti sebuah peti kemas (kontainer) ajaibuntuk aplikasimu. Sebelum mengirim barang ke berbagai negara, kamu memasukkannya ke dalam peti kemas standar agar aman dan mudah diangkut dengan kapal, kereta, atau truk. Docker melakukan hal yang sama untuk perangkat lunak.

Docker mengemas sebuah aplikasi beserta semua hal yang dibutuhkannya seperti library, file konfigurasi, dan dependensi lainnya kedalam satu unit yang disebut kontainer. Kontainer ini bersifat portabel, artinya aplikasi di dalamnya akan berjalan dengan cara yang sama persis di mana pun kontainer itu dijalankan, baik di laptop pengembang, server pengujian, maupun server produksi di cloud. Masalah "di laptop saya jalan" pun teratasi.

Bedanya Docker dengan Virtual Machine (VM)?

Mungkin Kamu berpikir, "Bukankah itu mirip dengan Virtual Machine (VM)?" Konsepnya memang mirip, tetapi Docker jauh lebih ringan dan efisien.

• Virtual Machine (VM) mensimulasikan sebuah komputer lengkap, termasuk sistem operasinya sendiri. Ini seperti membangun rumah baru di atas tanahmu.
• Docker Container hanya mengemas aplikasi dan kebutuhannya, lalu berbagi inti (kernel) sistem operasi dengan komputer induk (host). Ini lebih mirip menyewa sebuah apartemen di gedung yang sudah ada. Jauh lebih hemat sumber daya dan bisa dijalankan dalam hitungan detik.

Istilah Penting dalam Docker

Untuk memulai, ada tiga istilah kunci yang perlu Kamu ketahui:

1. Dockerfile: Sebuah file teks yang berisi instruksi langkah demi langkah (seperti resep masakan) untuk membuat sebuah Image.
2. Image: Sebuah paket atau template (seperti cetakan kue) yang berisi aplikasimu dan semua kebutuhannya. Image bersifat read-only atau tidak dapat diubah.
3. Container: Versi berjalan dari sebuah Image. Inilah aplikasimu yang sedang aktif dan berinteraksi. Kamu bisa membuat, memulai, menghentikan, dan menghapus banyak Container dari satu Image yang sama.

Mengapa Docker itu Penting?

Dengan menggunakan Docker, Kita dapat fokus membangun fitur aplikasi tanpa khawatir tentang lingkungan tempat aplikasi akan dijalankan. Ini menciptakan konsistensi, mempercepat proses pengembangan, dan memudahkan kolaborasi dalam tim. Singkatnya, Docker adalah alat powerfull yang mengubah cara kita membangun, mengirim, dan menjalankan aplikasi di era modern ini.